7/10/17

Trading sukses dengan indikator Moving average


Cara yang paling umum untuk menafsirkan rata-rata pergerakan harga adalah membandingkan dinamikanya dengan aksi harga. Ketika harga instrumen naik di atas rata-rata bergeraknya, sinyal beli muncul, jika harga turun di bawah rata-rata pergerakannya, yang kita miliki adalah sinyal jual.

Sistem perdagangan ini, yang berbasis pada moving average, tidak dirancang untuk memberikan akses masuk ke pasar tepat di titik terendahnya, dan pintu keluarnya tepat di puncak. Hal ini memungkinkan untuk bertindak sesuai dengan tren berikut: untuk membeli segera setelah harga mencapai bagian bawah, dan untuk menjual segera setelah harga mencapai puncaknya


Indikator Teknik Rata-rata Bergerak menunjukkan nilai rata-rata instrumen rata-rata untuk jangka waktu tertentu. Ketika seseorang menghitung rata-rata bergerak, rata-rata harga instrumen untuk periode waktu ini rata-rata. Seiring perubahan harga, rata-rata pergerakannya meningkat, atau menurun.Ada empat jenis rata-rata bergerak: Sederhana (juga disebut Aritmatika), Eksponensial, Smoothed dan Linear Weighted. Moving averages dapat dihitung untuk kumpulan data sekuensial, termasuk harga pembukaan dan penutupan, harga tertinggi dan terendah, volume perdagangan atau indikator lainnya. Hal ini sering terjadi ketika rata-rata pergerakan ganda digunakan.


Moving averages mungkin juga diterapkan pada indikator. Di situlah interpretasi indikator moving averages sama dengan interpretasi rata-rata pergerakan harga: jika indikator naik di atas rata-rata pergerakannya, itu berarti pergerakan indikator naik cenderung berlanjut: jika indikator berada di bawah rata-rata pergerakannya, ini Berarti kemungkinan akan terus turun.

Berikut adalah jenis moving averages pada grafik:

• Simple Moving Average (SMA)
• Exponential Moving Average (EMA)
• Smoothed Moving Average (SMMA)
• Rata-rata Bergerak Berbobot Linier (LWMA)

Indicator ini tidak bisa berdiri sendiri dan ingat indikator ini tidak digunakan untuk mengambil posisi apapaun baik jual ataupun  beli. Moving average hanya untuk menentukan arah kemana harga akan bergerak atau indicator ini sering kali di pakai untuk menentukan trend. biasanya trader professional menggunakan indicator ini dengan bantuan Bollinger band untuk mengetahui batas-batas harga tertinggi dan harga terendah.



Lihat Gambar di atas, ini contoh open posisi Jual  yang ideal dimana Moving average warna pink sedang dalam posisi tranding down dan Moving average warna biru sedang mengalami flat. begitu juga sebaliknya untuk open posisi beli yang ideal Moving average warna pink harus menunjukan tranding up dan Moving average warna biru menunjukan flat. pola ini mirip dengan  pola dow theory silahkan baca tentang Dow teory di sini.

Ok sekarang kita sudah mempunyai gambaran untuk trading yang benar dan memberikan profit yang maksimal. banyak trader mencari trend kemana harga akan bergerak ? tentunya sesudah kita mendapatkan dan mengetahui trend kemana harga akan bergerak. sangat mudah untuk kita open posisi tinggal kita cari dimana harga akan break dan berbalik arah. cari lah keadaan harga yang sedang flat untuk menentukan apakah harga akan berlanjut meneruskan trend atau berbalik arah. banyak cara untuk mengidentifikasi hal ini. saya  jadi ingat tentang analisa ala kang gun yang sering di perbincangkan oleh trader - trader profesional. menurut beliau posisi flat adalah posisi ideal untuk melakukan open posisi. ada 2 hal utama yang harus di identifikasi yaitu :

2. identifikasi Flat (Reversal atau Retrace )

di postingan sebelumnya saya sudah membahas tentang Menentukan Reversal dan retrace silahkan Klik disini untuk membacanya dan saya juga sudah membahas tentang penentuan Trend silahkan klik disini

mungkin menurut saya cukup untuk membahas tentang trading sukses dengan indikator Moving average. dari pembahasan di atas kita simpulkan bahwa indikator moving average adalah indikator untuk menghitung pegerakan rata-rata tidak di gunakan untuk membuka posisi.






No comments

Post a Comment

SIlahkan Tuliskan Komentarnya ...